Soal Remidi Bahasa Indonesia Kelas 10

Image result for bahasa indonesia buku paket

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia 
Satuan Pendidikan: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo
Tahun Pelajaran: 2017-2018
Kelas/Semester: X/ 2
Program Keahlian: TP, TKR
Guru Mapel: Eko Wahyudi, S. Pd

Petunjuk Pengerjaan: 

  • Dikerjakan disobekan kertas 
  • Tulis identitas anda dengan benar dan jelas (nama, nomor ujian, kelas)
  • Langsung ditulis jawabannya (soal tidak ditulis) 
  • Kerjakan secara urut nomor soalnya (tidak boleh diacak) 
  • Dikumpulkan pada hari/ tanggal: Senin, 28 Mei 2018. Maksimal Jam: 13.00. 
  • Dikumpulkan di Meja Bapak Eko Wahyudi, di "ruang guru timur". 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
(1). Seorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu ada rintangan, seperti jalan yang licin yang membuat seorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Begitu pula bila menuntut ilmu seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. [ ... ]

Lengkapilah bagian yang rumpang pada paragraf di atas dengan "kalimat simpulan" yang tepat!

(2). Bacalah mosi berikut!
 "Penyebab utama banjir adalah berkurangnya lahan-lahan hijau."

Sampaikan pendapatmu disertai dengan argumen yang mendukung tentang mosi di atas!

(3). Disebut apakah pengulangan bunyi pada bait-bait puisi?

(4). Cermati puisi berikut!

Korbankanlah hasratmu
Bukan sekedar menimbun rongongkan 
Sebatas rangkai bangkai-bangkai lunglai 
Kau adalah pejuang lestari untuk bumi 

Apakah unsur fisik yang dominan pada larik ketiga pada puisi di atas?

(5). Bacalah penggalan teks biografi berikut ini!

"Sejak tahun 2015, saya mulai melamar untuk menjadi ilustrator penerbit dunia. Caranya, saya memasang lamaran pekerjaan untuk menjadi ilustrator di berbagi web, dengan dilengkapi ilustrasi terbaik karya saya. Tapi, lama sekali nggak dapat order. Paling hanya order membuat komik tanpa imbalan. Meski begitu, tetap saya kerjakan, sambil mengasah kemampuan menggambar," kata Ardian.

Apakah sifat yang patut diteladani dari tokoh biografi di atas?

(6) Apakah pengertian dari bahasa figuratif?

(7) Di bawah ini yang mengandung unsur fisik puisi berupa bahasa figuratif adalah ...
A. Dia saksikan embun pagi
B. Dia saksikan daun yang menguning
C. Dengan alunan nada yang merdu
D. Angin sering menggodanya hingga menembus dada
E. Lalu mekar dan mahkotanya pun tersebar

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 8 dan 9! 

Surat untuk Ayah 
Ayah, air mataku bermain-main di atas kertas
Ditemani pena yang menari-nari 
Meninggalkan jejak tinta di kertas berhelai 
Aku rindu padamu ayah 
Mengapa waktu tak kunjung menyerah 
Sehingga takdir memberikan keindahan pertemuan 
Bukankah tak semua harta membahagiakan 
Terlebih ketika kesepian merajut sendu 

Ayah, jangan biarkan aku sendiri 
Karena memang aku tak sanggup sunyi 
Menerpa hampa 
Di dalam jiwa tanpa imam keluarga 

(8) Bagaimanakah suasana puisi "Surat untuk Ayah" di atas?

(9) Pada larik Ditemani pena yang menari-nari , merupakan unsur fisik puisi yang berupa...

(10) Bacalah puisi berikut!

Doa
Karya: Chairil Anwar 

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh 
Mengingat Kau penuh seluruh 
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi 
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling 

Tentukan tema puisi tersebut dengan menyertakan alasannya!

☺Selamat Mengerjakan ☺

Korelasi Tingkat Kegantengan Seseorang dengan Jumlah Komentar Pengguna Sosial Media


Setiap kultur atau budaya dari setiap daerah memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam menilai seseorang itu tampan atau cantik. Di Amerika serikat, ketampanan seseorang dinilai dari penampilan, hidung mancung, alis tegas, dan bibir tipis. Di Korea Selatan, seseorang dianggap tampan apabila memiliki kulit putih mulus, hidung mancung, rahang yang tegas, bibir tipis merah merona. Oleh karena itu, negara ini terkenal akan masif nya praktek perawatan kecantikan yang dilakukan oleh pria dan wanita. Di negara kita, Indonesia, biasanya orang yang tampan itu memiliki ciri-ciri berpenampilan maskulin. Untuk kulit sifatnya relatif. Ada yang putih, ada pula yang tidak begitu putih, tetapi kulitnya bersih terawat.

Jumlah pengguna sosial media dewasa ini sangatlah masif. Menurut pantauanku, saat ini mayoritas pengguna sosial media adalah mereka pelajar yang notabenene masih anak anak hingga remaja, dari bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, usia dewasa dalam kategori usia produktif, seperti generasi milenial (lahir diantara usia 1980 sampai 1990 an) juga golongan pengguna sosial media yang jumlahnya tidak sedikit. 

Lantas, bagaimanakah korelasi atau hubungan antara tingkat kegantengan seseorang dengan jumlah komentar pengguna sosial media? Pengamatan ini aku lakukan dari sebuah group di sosial media yang juga aku ikuti. Aku pernah mengupload photo ku, pada ketika itu hanya ada beberapa yang memuji photoku, selain itu komentnya hanya bernada bercanda-canda saja. Jumlah komentarnya tidak sampai 30. Itupun masih tercampur dengan jumlah komentarku sendiri. Sedangkan, ada netizen yang mengunggah photo, mohon maaf, saya tidak bermaksud merendahkan, pada jaman sekarang disebut dengan penampilan alay, malah mendapatkan jumlah komentar yang luar biasa banyaknya,antara ratusan bahkan seribuan. Mengetahui fenomena ini, lalu aku melakukan jajak pendapat di sosial media. Jajak pendapatku berbunyi seperti ini: 

Berdasarkan pengamatan alias analisisku: 
1. Jumlah komentar yang sedikit sering terjadi pada postingan yang menunjukan photo ganteng, cantik, atau wajah standard alias biasa-biasa saja; 
2. Jumlah komentar yang banyak justru sering ditemui pada postingan yang memuat photo dengan wajah berekspresi alay, dan maaf...kurang good looking. Pada kasus nomor 2 inilah komentar sering bersambung terus menerus, bahkan bisa lebih dari dua hari komentarnya nyambung terus. Jumlah komentarnya bisa menembus hampir 500 komen, bahkan ada yang lebih. Ironisnya, isi komentarnya kebanyakan berisikan cemoohan. 

Kamu setuju dengan analisisku yang nomor berapa? 
Atau mungkin, kamu punya pendapat yang berbeda?
Mari dikoment dong. 

Kemudian, dari koment-koment yang disampaikan, aku menarik kesimpulan: 
1. Ketampanan atau kecantikan itu lebih enak untuk dipandang saja, kalau yang kurang good looking asyik untuk bahan candaan. 

2. Netizen lebih suka memberi komentar candaan kepada photo yang kurang good looking daripada memuji yang tampan atau cantik 

3. Netizen lebih suka mengkomentari dengan nuansa yang tidak serius kepada hal-hal yang tidak wajar dan tidak bermutu, karena menurutnya perbuatan itu menyenangkan, daripada mengokementari postingan yang serius malah membuat diri bosan. 

Kesimpulan: 
Ketampanan atau kecantikan itu sifatnya relatif. Cara pandang setiap orang berbeda-beda. Apa yang tidak kita suka, bisa jadi malah disukai oleh orang lain. Begitupun sebaliknya, apa yang kita suka, belum tentu disuka oleh orang lain. Jadi, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan sudah seharusnya mensyukuri apa yang ada, dan kita tidak perlu meledek seseorang atau merendahkan orang lain. Bisa jadi, yang kita ledek atau rendahkan itu malah lebih baik dari kita.